Langsung ke konten utama

Kisah Reika Yukishiro dalam Fatal Frame III: The Tormented adalah salah satu yang paling tragis dalam seri Fatal Frame. dalam sejarah dan mitologi Jepang, memang ada tradisi dan cerita tentang "wanita persembahan"

image.https://fatal-frame.fandom.com/es/wiki/Reika_Kuze

Kisah Reika Yukishiro dalam Fatal Frame III: The Tormented adalah salah satu yang paling tragis dalam seri Fatal Frame. Dia adalah tokoh sentral dari kutukan Manor of Sleep yang menghantui karakter utama dalam game ini. Berikut adalah ringkasan kisah sedihnya:



 Reika Yukishiro – Wanita Persembahan yang Tersesat

Reika adalah seorang Shrine Maiden (Wanita Persembahan) yang dipilih untuk menjalani Ritual Impian (Dream Ritual) di Manor of Sleep guna menyegel penderitaan dan kesedihan manusia dalam dunia mimpi. Ritual ini sangat berat: ia harus mengurung semua rasa sakit dunia ke dalam dirinya sendiri, lalu "ditidurkan" untuk selamanya agar penderitaan itu tidak menyebar.

Namun, ritual tersebut gagal total karena Amane, adik perempuan seorang pembantu kuil, menyaksikan akhir ritual secara tidak sengaja—sebuah pelanggaran besar. Akibatnya:

 Reika tidak bisa beristirahat dengan tenang.
 Kutukan mulai menyebar, membawa siapa saja yang memiliki trauma atau rasa bersalah ke Manor of Sleep dalam mimpi mereka.
 Reika berubah menjadi entitas penuh dendam dan kesedihan, dikenal sebagai Tattooed Priestess (Pendeta Bertato), yang menghantui dan menarik korban masuk ke dalam dunia mimpi, tempat mereka akhirnya lenyap.

 Tragedi Tambahan: Kematian Kaname

Sebelum ritual, Reika memiliki hubungan yang dekat dengan seorang pria bernama Kaname. Setelah ritual, Kaname merasa bersalah karena membiarkan Reika menjalani nasib tragis itu. Ia kembali ke Manor of Sleep untuk menemuinya, tapi Reika yang sudah kehilangan dirinya, malah membunuh Kaname secara tidak sadar.



 Simbol Kesedihan: Tato Dendam

Tato biru yang menutupi tubuh Reika adalah manifestasi dari penderitaan orangorang yang ia serap. Mereka terus bertambah seiring kutukan menyebar, dan semakin memperdalam penderitaannya sendiri.



 Akhir Kisah

Jika pemain mendapatkan ending sejati, karakter utama Rei Kurosawa berhasil membantu Reika untuk beristirahat dengan tenang. Rei menerima rasa bersalahnya dan menghadapi traumanya, dan Reika akhirnya bisa meninggalkan kutukan itu. Namun, jejak penderitaannya tetap menjadi luka dalam dunia mimpi.


Dalam dunia Fatal Frame, khususnya di Fatal Frame III: The Tormented, Wanita Persembahan atau Shrine Maiden seperti Reika Yukishiro memiliki peran penting dalam ritual mistis untuk menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia roh. Berikut penjelasan tentang untuk apa Wanita Persembahan itu dikorbankan:



 Tujuan Wanita Persembahan dalam Fatal Frame III:

 1. Menyegel Kesedihan dan Trauma Dunia

Reika dipilih sebagai Wanita Persembahan dalam Ritual Impian (Dream Ritual) yang dilakukan di Manor of Sleep. Tugasnya adalah menjadi wadah bagi seluruh kesedihan, rasa bersalah, dendam, dan trauma dari para manusia yang datang ke kuil tersebut. Semua penderitaan itu diserap ke dalam dirinya.

 2. Menjaga Dunia dari Kutukan

Setelah menyerap penderitaan tersebut, Reika akan diikat dan ditidurkan secara paksa melalui ritual. Ia harus tidur selamanya dalam dunia mimpi, sehingga penderitaan itu tidak menyebar ke dunia nyata. Ini dianggap sebagai bentuk penyegelan, agar manusia tidak lagi dibebani oleh penderitaan spiritual yang besar.

 3. Tinta Tato sebagai Segel

Tato biru yang perlahan menutupi tubuh Reika bukan hanya hiasan—itu adalah wujud visual dari rasa sakit dan trauma yang ia serap. Jika tato itu menyebar ke seluruh tubuh, maka dia telah menyatu sepenuhnya dengan penderitaan dunia, dan siap "disegel" dalam tidur abadi.



 Namun Ritual Gagal...

Ritualnya gagal karena seseorang menyaksikannya secara tidak sah. Akibatnya:

 Reika terbangun dengan seluruh penderitaan yang masih tertanam dalam dirinya.
 Ia menjadi arwah pendendam.
 Kutukan menyebar melalui mimpi, menarik korbankorban yang memiliki trauma mendalam (termasuk karakter utama, Rei Kurosawa).



 Kesimpulan

Wanita Persembahan seperti Reika adalah simbol pengorbanan total: ia mengorbankan hidup dan jiwanya demi menyelamatkan dunia dari beban penderitaan spiritual. Tapi dalam kisah ini, pengorbanan itu malah menjadi sumber kutukan karena ritualnya gagal, menjadikan kisahnya sangat tragis dan menyedihkan.

dalam sejarah dan mitologi Jepang, memang ada tradisi dan cerita tentang "wanita persembahan" (巫女 miko atau 生贄 ikenie), meskipun tidak selalu sama seperti dalam game Fatal Frame. Berikut ini penjelasannya secara nyata dan mitologis:

Berikut adalah kisah tragis Reika Yukishiro, wanita persembahan di Fatal Frame III: The Tormented,



 Reika Yukishiro — Wanita Persembahan yang Terlupakan

Di balik kabut tipis dunia mimpi, berdiri Reika Yukishiro, seorang wanita muda yang lembut, tenang, dan penuh kasih. Ia dipilih—atau lebih tepatnya, dikorbankan—untuk menjadi Tattooed Priestess, wanita persembahan terakhir dalam Ritual Tidur Abadi (The Dream Ritual), sebuah upaya terakhir untuk menyegel penderitaan manusia di Manor of Sleep.

Reika menerima nasibnya tanpa protes. Ia tahu, begitu ia tertidur, ia tak akan pernah kembali. Seluruh rasa sakit, dendam, dan penyesalan yang ditinggalkan oleh manusia akan diukir dalam bentuk tato biru di tubuhnya, satu per satu, hingga tubuhnya penuh dan ia lenyap dari dunia.

Namun, Reika tidak sendirian dalam hatinya. Ia memiliki Kaname, pria yang ia cintai—dan yang mencintainya kembali. Meski hatinya ingin tetap bersamanya, takdir berkata lain. Reika menjalani ritual, dan Kaname—hancur oleh rasa kehilangan—berusaha mencari jalan untuk menyelamatkannya.

Lalu, tragedi terjadi.

Amane, seorang gadis muda, secara tidak sengaja menyaksikan akhir dari ritual yang seharusnya disembunyikan. Hal ini menghancurkan kesucian ritual, membuat Reika terbangun dalam penderitaan yang tak tertahankan. Tato yang semestinya menyegel rasa sakit kini malah menyebar tak terkendali—menjadi kutukan.

Reika yang lembut berubah menjadi Tattooed Woman, roh penuh duka dan amarah. Ia tidak bisa mati. Ia tidak bisa tidur. Ia tidak bisa kembali. Penderitaan yang ia serap kini meledak, menyebar dalam bentuk mimpi, menghantui siapa pun yang memiliki rasa bersalah.

Yang paling menyedihkan—Reika membunuh Kaname saat ia kembali mencarinya, tanpa sadar, karena ia tidak lagi mengenali dunia atau dirinya sendiri. Hatinya telah patah dua kali—oleh nasib, dan oleh cinta.



 Akhir dari Penderitaan

Dalam akhir sejati game, karakter utama Rei Kurosawa membantu Reika menghadapi dirinya, menerima kenyataan, dan melepaskan dendam. Di momen terakhir, Reika mengulurkan tangan kepada Rei—seperti mengatakan, “Terima kasih karena mengingatku bukan sebagai kutukan, tapi sebagai manusia.”

Ia akhirnya bisa tidur.



Kisah Reika bukan hanya cerita horor. Itu adalah cerita tentang pengorbanan, cinta, dan duka yang tak pernah diucapkan. Ia bukan hanya wanita persembahan. Ia adalah korban dari dunia yang menuntut terlalu banyak dari orang yang paling tulus.


 1. Miko (巫女): Pendeta Wanita di Kuil Shinto

 Miko adalah pendeta wanita muda di kuil Shinto yang memiliki peran spiritual. Dulu, mereka sering dianggap sebagai medium roh (shaman).
 Mereka bukan "persembahan" secara harfiah, tapi bertugas berkomunikasi dengan dewadewa atau roh, serta menyucikan tempat atau orang.
 Dalam beberapa zaman kuno (periode Kofun–Heian), beberapa miko melakukan praktik trance atau kerasukan, dan dipercaya bisa menyampaikan pesan dari alam roh.



 2. Ikenie (生贄): Korban Persembahan

 Dalam mitos kuno, Jepang mengenal konsep "ikenie", yaitu korban manusia untuk menenangkan roh atau dewa.
 Contohnya: Dalam legenda kuno, ketika bangunan besar atau jembatan akan dibangun, kadang ada cerita bahwa manusia (biasanya wanita) dikorbankan dan "disegel" di dalam fondasi untuk mencegah bencana atau memuaskan roh tempat itu.
 Ini lebih merupakan cerita rakyat, bukan praktik agama resmi, dan tidak didokumentasikan secara luas dalam sejarah modern Jepang.



 3. Pengaruh dalam Budaya Populer

Game seperti Fatal Frame mengambil inspirasi dari miko dan ikenie, lalu menggabungkannya dengan tema horor dan spiritualitas Jepang:

 Ritual kuil,
 Kutukan,
 Dunia roh,
 Penyegelan roh jahat.

Wanita persembahan di game sering digambarkan sebagai gadis muda yang "suci" dan dipilih karena keterhubungannya dengan dunia roh—konsep yang terinspirasi dari peran miko kuno dan legenda korban manusia.



 Kesimpulan

Jadi, tidak ada tradisi resmi atau umum di Jepang sekarang tentang "wanita persembahan" seperti di Fatal Frame, tapi ide itu berasal dari campuran:

 Praktik spiritual kuno seperti miko,
 Legenda rakyat tentang korban manusia,
 Imajinasi budaya populer (anime, game, film horor Jepang).

beberapa legenda rakyat Jepang yang memiliki nuansa seram dan mirip dengan tema wanita persembahan, roh dendam, dan ritual kuno—seperti dalam Fatal Frame:



 1. Oiwa – Hantu Wanita yang Dikhianati

 Legenda: Oiwa adalah seorang wanita yang dikhianati oleh suaminya, Tamiya Iemon, yang meracuninya agar bisa menikahi wanita lain.
 Racun membuat wajah Oiwa rusak parah sebelum ia meninggal.
 Setelah mati, arwahnya menjadi yÅ«rei (roh dendam) dan menghantui suaminya dengan wujud menyeramkan.
 Tema mirip: Wanita yang disakiti dan kembali sebagai roh penuh dendam, mirip dengan Reika.



 2. Okiku – Hantu Sumur

 Legenda: Okiku adalah seorang pelayan yang bekerja di Kastil Himeji. Ia dituduh mencuri piring antik milik majikannya (padahal ia tidak bersalah), lalu dilempar ke sumur dan mati.
 Setelah itu, arwahnya muncul setiap malam menghitung piring ("Ichimai... nimai... sanmai...") dan menjerit saat menyadari satu piring hilang.
 Tema mirip: Wanita tak bersalah yang mati secara tragis, arwahnya terjebak di antara dunia.



 3. Kisaragi Station – Stasiun Misterius Dunia Lain

 Legenda Internet: Seorang gadis naik kereta malam dan tertidur. Saat terbangun, ia berada di stasiun misterius bernama Kisaragi, yang tidak ada dalam peta.
 Ia terus berjalan mencari pertolongan, tapi makin jauh tersesat ke "dunia lain".
 Legenda ini populer di 2channel (forum Jepang), dianggap kisah nyata oleh sebagian orang.
 Tema mirip: Perjalanan ke dunia spiritual/mimpi, seperti Manor of Sleep di Fatal Frame III.


 4. Honeonna (Wanita Tulang)

 Legenda: Seorang pria menjalin hubungan dengan wanita cantik yang hanya muncul malam hari. Ternyata, ia adalah kerangka dari wanita yang dulu ia cintai, yang kembali dari kematian karena cinta dan dendam.
 Pria itu perlahan kehilangan kekuatannya dan nyaris mati karena bersama roh itu.
 Tema mirip: Cinta dan kematian yang tidak bisa dipisahkan, seperti Reika dan Kaname.

Terimakasih Telah Sudah Membaca-





Komentar